Fashion Show Setiap Hari di Fikom UNPAD

 

Fashion Show Setiap Hari di Fikom UNPAD


Tugas Artikel Opini

Mata Kuliah Produksi Konten Text

 

Pandemi mungkin belum usai, tapi kini kita semua sudah kembali bangkit dari keterpurukan akibat pandmi Covid-19. Banyak dari segala aspek kehidupan yang sudah kembali normal, meski tetap tidak lupa menerapkan protokol kesehatan. Tak terkecuali dari bidang Pendidikan yang perlahan-lahan  sudah kembali normal, dan sudah banyak melakukan pembelajaran secara tatap muka, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi. Unpad menjadi satu perguruan tinggi, yang pada semester ini sudah melakukan pembelajaran tatap muka semua fakultas dan program studi.

Salah satu hal yang tentunya unik dan tanpa disadari banyak menjadi perbincangan pada tingkat perguruan tinggi, terutama oleh mahasiswanya sendiri adalah tentang pakai yang hendak dikenakan saat datang ke kampus. Tidak seperti tingkatan Pendidikan sebelumnya, pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa memiliki kebebasan dalam berpakaian dan tidak berseragam dalam menghadiri kelas. Namun kebebasan disini tidak serta merta bebas. Ada beberapa kampus atau fakultas yang memiliki aturan tersendiri dalam mengatur gaya pakaian yang dikenakan mahasiswanya.

 Disadari atau tidak, dari pakaian yang dikenakan oleh mahasiswa mampu kita tebak dari fakultas mana mahasiswa itu. Style yang digunakan oleh mahasiswa juga biasanya menjadi identitas dari fakultas mana mahasiswa itu berasal, atau sedang ada trend Fashion seperti apa difakultas asal mahasiswa tersebut. Karena biasanya gaya berpakaian mahasiswa satu dangan mahasiswa lainnya, dalam satu fakultas memiliki syle yang mirip satu sama lain.

Di Unpad sendiri rumpun fakultasnya terbagi menjadi dua, yaitu rumpun Saintek dan rumpun Soshum. Begitu pun dengan style fashion, mahasiswanya juga terbagi menjadi dua juga. Kebanyakan dari mahasiswa yang berasal dari rumpun Saintek gaya berpakaian mereka lebih terlihat semi formal. 

Dari mereka, pemilihan warna, model, sepatu, dan juga make up yang mereka pakai terbilang tidak begitu mencolok, simple, dan sederhana. Mahasiswa dan mahasiswinya pun juga secara keseluruhan dari visual tidak mencolok dan tidak neko-neko. Tak hanya itu kebanyakan dari mereka juga hanya mengenakan sepatu berwarna putih atau warna warna gelap saja.

Berbeda dengan mahasiwa dari rumpun Saintek, para mahasiswa dari rumpun Soshum lebih berekpresif dan lebih mengikuti trend yang ada dalam berpakaian. Dan mereka lebih percaya diri mengenakan pakaian yang menurut mereka unik dan trendy. 

Tak mengenal gender baik mahaiswa mupun mahasiswi mereka berpakaian fashionable dari ujung rambut hingga ujung kepala. Selain itu mahaiswa rumpun Soshum mereka lebih berani dalam mengeksplore gaya berpakian masing masing individu. Biasanya mahasiswa rumpun Soshum bergaya trendy atau nyentrik, untuk menunjukan karakter dirinya sendiri.

Salah satu fakultas dari rumpun Soshum di Unpad yang mahasiswanya berpakaian kekinian dan juga trendy adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Karena identic dengan komunikasi, bagi mereka mungkin lebih mudah dalam mengkomunikasikan apa yang ada pada diri mereka kepada khlayak luas. Salah satunya dengan gaya pakaian mereka.

 Bagi mereka mungkin pakaian menjadi bahasa nonverbal yang mengungkapkan seperti apa dirinya dengan pakaian yang dikenakannya. Selain itu, mungkin karena kebanyakan mahasiswa berpakaian trendy dan fashionable tanpa disadari, muncul persaingan dalam berpakaian antar mahasiswa satu dengan yang lainnya. Sehingga tiap harinya para mahasiswa akan menampilkan pakaian terbaik mereka untuk datang ke kampus. Tentunya hal itu menjadi sebuah fenomena bagi mahasiswa Fikom sendiri.

Bila kalian berada dilingkungan Fikom atau Fakultas Ilmu Komunikasi, Anda akan melihat penampilan penampilan mahasiswa dan mahasiswinya yang fashionable. Anda akan merasa berada ditempat Fashion Show. Karena baju yang dikenakan anak-anaknya sangat unik, trendy, dan fashionale. Mereka memiliki selera berpakian yang bagus dan juga memiliki chirikhas setiap individunya.

 Ada mahasiswa yang hanya mengenakan atasan simple dan celana jeans sipel tetapi sepatu yang dikenakan adalah sepatu brand yang tentunya harganya fantasis. Ada yang mengenakan atasan polos tetapi dipadukan dengan model celana yang unik dan bermotif sehingga balance antara atasan dan bawahan. Ada juga yang mengenakan atasan polos dan jeans tetapi dipadukan dengan outer bermotif. Tak hanya pakaian saja, aksesoris penunjangnya seperti tas dan sepatu yang mereka kenakan juga trendy dan matching dengan pakaian yang mereka kenakan.

Sebagian besar mahasiswa Fikom bisa dibilang berani dalam memilih gaya pakaiannya. Tak hanya itu kadang mereka juga menggunkan makeup yang sesuai dengan style yang mereka kenakan agar mampu menyesuaikan dengan pakaiaan mereka. Selain itu untuk mendukung penampilan, merka juga mengenkan sepatu yang juga keren-keren dan juga sepatu brand.

Terjadinya fenomena tersebut di wilayah Fakultas Ilmu Komunikasi dirasa sudah bukan hal aneh lagi. Karena fakultas tersebut berkaitan erat dengan media, yang mana di dunia media penampilan penjadi point penting bagi mereka. Munculnya trend “outfit ke kampus” dimedia sosial juga menjadi salah satu faktor fenomena tersebut. 

Tak hanya itu, kebanyak dari mahasiswa Fikom memiliki karakter ekstrovert dan easygoing yang mana mereka tunjukan dengan gaya berpakian mereka. Tak hanya itu, banyaknya mahasiswa berada juga menjadi salah satu faktor penampilan mereka, karena berpakaian fashionable tentu tidak murah.

Namun dilihat dari sisi yang lainnya, fenomena berpakian yang fashionable dan trendy ini juga memberikan dampak yang kurang bagus. Mungkin bagi sebagian kecil mahasiswa, membeli pakian yang trendy, unik, dan brended mungkin suatu hal yang sulit. Hal tersebut juga dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang dapat terlihat dari pakaian yang dikenalannya. 

Tak hanya itu bagi segelintir mahasiswa yang kurang memiliki selera fashion ditakutkan mereka tidak percaya diri bila berada disatu lingkungan bersama yang lainnya. Sebagai mahasiswa tentu dalam berpakaian tidak harus mengikuti trend yang ada, tetapi lebih sesuai dengan kemampuan kita dan style yang kita nyaman saja.

Komentar